Pasien Rawat Inap RSUD AM Djoen Sintang di Evakuasi, ini Sebabnya

Editor: Admin author photo

Evakuasi pasien 

SINTANG, senentang.id - Beredar video proses evakuasi pasien rawat inap RSUD AM Djoen Sintang ke Halaman Kantor Bupati Sintang di group whatsapp Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang, Kamis, (1/10) sore. 


Tidak lama kemudian, ada perintah dan arahan dari Ibu Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah memberikan perintah kepada seluruh jajaran di Sekretariat Kabupaten Sintang untuk membuka Halaman dan Ruangan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang untuk dijadikan lokasi pemindahan pasien rawat inap RSUD AM Djoen Sintang. 


Dalam pesan WhatsApp tersebut Ibu Sekda memberikan arahan kepada seluruh Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian di Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang untuk merapat ke kantor Bupati Sintang dengan tetap menggunakan masker untuk membantu proses evakuasi dan membuka ruangan yang ada. 


Pemindahan pasien rawat inap RSUD AM Djoen Sintang ke Halaman Kantor Bupati Sintang dilakukan sehubungan terjadinya kebakaran 7 ruko di Pasar Inpres Sintang. Dekatnya lokasi kebakaran dengan ruang rawat inap dan asap pekat yang masuk ke ruangan rawat inap membuat manajemen RSUD AM Djoen Sintang memutuskan untuk mengevakuasi seluruh pasien. 


Di Halaman Kantor Bupati Sintang tampak Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Syarief Yasser Arafat, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Yutinus J, Direktur RSUD AM Djoen Sintang dr Rosa Trifina, Kadis Kesehatan dr Harisinto Linoh,  Kepala BPBD Bernard Saragih dan sejumlah Kepala Bagian di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang. Evakuasi pasien di Halaman Kantor Bupati Sintang dilakukan sekitar 3 jam. Sekitar pukul 18.40 WIB seluruh pasien sudah dikembalikan ke ruangan rawat inap di RSUD AM Djoen Sintang.


Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang Syarief Yasser Arafat saat berada di Halaman Kantor Bupati Sintang menyampaikan rasa prihatin dengan musibah kebakaran yang terjadi dimana lokasinya berdekatan dengan rumah sakit. 


“kebetulan di ruang rawat inap RSUD AM Djoen Sintang banyak pasien yang sedang dirawat. Untuk keamanan dan keselamatan pasien dan keluarganya, memang harus diungsikan dulu dilokasi yang aman dan Halaman Kantor Bupati Sintang merupakan lokasi yang representatif untuk dijadikan tempat evakuasi sementara. Syukur alhamdulilah, bangunan rumah sakit aman dari kebakaran cuma asapnya saja yang membahayakan pasien. Kita siap mendukung dan membantu dengan membuka halaman ini bahkan jika dalam keadaan darurat, kita siap buka ruangan yang ada. Kami juga memberikan apresiasi kepada seluruh petugas pemadam kebakaran yang sudah sigap dan mampu melokalisir kebakaran sehingga tidak meluas. Apresiasi juga untuk manajemen RSUD AM Djoen dan seluruh petugas medis yang sudah sigap melakukan evakuasi pasien” ungkap Syarief Yasser Atafat.


Direktur RSUD AM Djoen Sintang dr Rosa Trifina saat berada di Halaman Kantor Bupati Sintang menjelaskan bahwa seluruh pasien dilakukan evakuasi yang berasal dari ruangan bayi, penyakit dalam, VIP, kebidanan, bedah dan ICU. 


“kami memutuskan melakukan evakuasi karena lokasi kebakaran yang sangat dekat dengan rumah sakit, kami melakukan antisipasi. Memang protapnya begitu kalau terjadi kebakaran, pasien kami kumpulkan di titik kumpul di halaman parkir rumah sakit. Halaman Kantor Bupati Sintang memang titik kumpul ketiga jika darurat, itu ada dalam SOP evakuasi di rumah sakit kita. Tadi semua pasien memang kita evakuasi ke Halaman Kantor Bupati Sintang. Jadi sekitar 3 jam seluruh pasien berada di Halaman Kantor Bupati Sintang” papar dr Rosa Trifina. 


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sintang, Bernard Saragih menyampaikan bahwa musibah kebakaran yang lokasinya sangat dekat dengan rumah sakit membuat tindakan evakuasi memang harus dilakukan. 


“Perintah Penjabat Bupati Sintang dan Ibu Sekretaris Daerah kepada kami agar membangun tenda darurat di Halaman Kantor Bupati Sintang jika diperlukan. Tadi kita cek, kebakaran sudah bisa dikendalikan dan asap sudah mulai berkurang sehingga seluruh pasien boleh kembali ke ruangan rawat inap” kata Bernard Saragih. (hms) 

Share:
Komentar

Berita Terkini