Sintang, Kalbar (Senentang.id) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh mengungkapkan bahwa April minggu pertama, angka Covid-19 melonjak sampai 177 kasus konfirmasi positif.
“Saat ini, selain di rumah sakit, di Rusunawa juga sedang merawat 54 orang yang terkonfirmasi positif. Kita juga masih memantau sebanyak 118 orang yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. 118 orang ini kami kirim obat setiap hari, kami pantau perkembangannya. Kalau ada keluhan baru kami kirim tim kesehatan,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Sintang, Harysinto Linoh, Selasa (13/4/2021).
Walau demikian, Sinto berharap 118 orang ini tidak sampai
ke rumah sakit dan bisa sembuh mengingat kapasitas rumah sakit yang sudah over.
“Kita setuju mulai menerapkan protokol kesehatan ketat. Sebab, 90 persen yang
konfirmasi positif akibat melakukan perjalanan atau menerima kunjungan orang
dari luar Sintang. Seharunya warga Sintang yang baru melakukan perjalanan dari
luar, memiliki kesadaran untuk melalukan tes antigen sendiri,” tuturnya.
Sinto menyrankan, agar seluruh penumpang bis yang masuk ke Sintang membawa hasil tes swab antigen. “Memang dampaknya pada biaya yang mahal, dan orang beralih ke taksi. Kita tidak tahu, taksinya yang mana. Kita perlu melakukan kontrol keluar masuk orang ke Sintang. Saya mendorong agar buka puasa bersama diperketat,” katanya.
Untuk mensiasati ruang isolasi di RSUD Ade M Djoen, Sinto
pun memastikan bahwa akan memfungsikan kembali gedung Diklat BKPSDM Sintang,
sebagai tempat isolasi.
“Kita bangun gedung satu lagipun pasti akan penuh jika prilaku masyarakat tidak berubah dan tidak mau menjalankan protokol kesehatan. 118 orang yang dirawat di rumahnya, selalu minta dirawat di rumah sakit dan di rusun. Kami juga akan memfungsikan gedung diklat dengan kapasitas 55 tempat tidur. Rumah sakit penuh, rusun penuh dan jangan sampai nanti gedung diklat juga penuh. Warung kopi dan cafĂ© kalau perlu jam 8 malam sudah tutup. Kalau ada bangku di warkop yang lebih, langsung saja ambil kursinya. Kita terlalu ringan memberikan sanksi. Tidak pakai masker hanya suruh nyapu dan nyanyi. Itu sanksi ringan. Kami mendukung penegakan disiplin dan penerapan sanksi yang berat, karena ini untuk kebaikan kita bersama,” pungkasnya.