Dinkes Minta Sekolah yang Lakukan PTM Harus Ikut Daftar Periksa Prokes

Editor: admin1 author photo

 


Sintang, Kalbar (Senentang.id) - Dinas Kesehatan Sintang menyatakan kasiapannya mendukung wacana pembelajaran tatap muka pada Juli 2021 mendatang.

“Jadi, sepanjang Sintang memungkinkan untuk itu, kami dari Dinkes siap mendukung rencana belajar tatap muka ini,” kata Humas Dinas Kesehatan Sintang, Iwan Purwanto, Rabu (16/6/2021).

Iwan Purwanto menyampaikan bahwa Kabupaten Sintang untuk saat ini masih berada di “Zona Kuning”. “Kalau kita lihat berdasarkan tren kasus, saat ini Sintang sudah terjadi penurunan dan sudah ada di 14 kecamatan,” katanya.

Apabila melihat dari kasus meninggal dunia akibat Covid-19 berdasarkan umur, dari 121 orang yang meninggal. Usia yang paling tinggi meninggal adalah usia 61 sampai 70 tahun sebanyak 44 orang.

“Usia 51 sampai 60 tahun sebanyak 25 orang. Usia 41 sampai 50 tahun sebanyak 19 orang. Usia 31 sampai 40 tahun sebanyak 13 orang. Usia 21 sampai 30 tahun sebanyak 2 orang, dan usia nol sampai 10 tahun ada 1 orang,” ungkap Iwan Purwanto.

Sekolah yang akan melaksanakan belajar tatap muka, kata Iwan Purwanto, wajib memenuhi daftar periksa. Artinya, setiap sekolah harus menyediakan saranan dan prasarana sesuai standar protokol kesehatan ketat.

“Saya juga minta agar menjalankan prokes tidak hanya di sekolah, tetapi juga di luar sekolah seperti di rumah,” pungkasnya.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Bambang Hermanto menjelaskan vaksin untuk tenaga pendidik mulai PAUD hingga SMA sudah mencapai 2. 519 orang untuk vaksin dosis pertama.
Sedangkan vaksin dosis kedua sudah 1. 447 orang. Ini berdasarkan data kami dilapangan. Saat ini vaksin sedang berjalan untuk lansia dan guru.

“Jadi kalau dari Polres Sintang ada 4 ribu dosis, kami yakin akan mempercepat pencapaian vaksinasi di Kabupaten Sintang,” ujarnya.

Apalagi, kata dia, vaksinasi terhadap guru juga belum mencapai 100 persen. “Untuk guru di Kota Sintang saja belum 100 persen guru di vaksinasi. Soal data guru yang sudah menerima vaksin dari sekolah mana, itu kami tidak punya data. Soal zona, ditentukan seminggu sekali. Efek orang yang di vaksin dengan komorbit dengan orang yang tidak ada komorbit akan berbeda,” pungkasnya.

Share:
Komentar

Berita Terkini