Tahun 2021, 22 Kasus Kematian Ibu di Sintang

Editor: Redaksi author photo

Kegiatan Bergerak Bersama Untuk Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Stunting di Kabupaten Sintang
Sintang Kalbar, Senentang.id - Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, drg. Ridwan Tony Pane, MKM turut memberikan materi kegiatan Bergerak Bersama Untuk Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Stunting di Kabupaten Sintang, di Aula Balai Praja, Kantor Bupati Sintang. Selasa (23/11/2021). 

drg. Ridwan Tony Pane, MKM menjelsakan bahwa Presiden Republik Indonesia sudah meninstruksikan bahwa pembangunan bangsa Indonesia harus diawali pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang baik. 

"Bagi kami, pembangunan SDM itu dimulai sejak dalam kandungan. Bangsa kita merupakan salah satu kasus AKI masih tinggi. Ada banyak kasus kematian ibu saat kehamilan, melahirkan dan pasca melahirkan. Di Kabupaten Sintang juga kasus ini cukup tinggi. Maka kita mengambil kebijakan yang merata akan menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui rencana aksi yang sudah disusun. Sintang merupakan salah satu dari 200 kabupaten kota yang menjadi locus penurunan AKI dan AKB,” jelasnya. 

“Menyelamatkan bayi ini harus dimulai sejak dalam kandungan, maka Tim AKI dan AKB yang setiap hari bekerja dengan berbagai cara menurunkan AKI dan AKB,” timpalnya 

Ridwan Tony Pane mengatakan, kebanyakan kasus meninggal ibu terjadi di rumah, perjalanan dan fasilitas kesehatan dan rata-rata karena pendarahan dan hipertensi. 

"Untuk tahun 2021 ini, sudah 22 kasus kematian ibu yang terjadi di Kabupaten Sintang,” katanya 

"Status gizi anak-anak Kabupaten Sintang untuk 5 tahun terakhir terus membaik sehingga harapan kami kasus AKI dan AKB juga bisa menurun. Locus penurunan AKI AKB di Kabupaten Sintang ada di 9 kecamatan. Tim Dinas Kesehatan terus bergerak bersama tim lainnya untuk menurunkan AKI AKB ini,” pungkasnya.**

Share:
Komentar

Berita Terkini