Audensi tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Sekadau, Radius Effendy dan dihadiri oleh Ketua Komisi II DPRD Sekadau, Yodi Setiawan, Liri Muri, Ari Kurniawan Wiro dan Bambang Setiawan.
Dalam Audensi tersebut, Perwakilan Petani Plasma PT. KBP, Semion Mualang mengatakan, masyarakat petani plasma PT. KBP menginginkan agar harga Timbangan Buah Segar (TBS) mengacu kepada harga Disbun, harus ada mekanisme yang dibuat yang berupa kesepakatan dari Pimpinan PKS dan perwakilan petani plasma.
"Kita berharap agar harga TBS bisa mengacu pada harga Disbun. Begitu juga petani akan mengacu pada keputusan Disbun dalam arti bahwa plasma yang ada tidak dijual ke Perusahaan lain akan tetapi dijual pada Perusahaan mitra kerjanya sendiri," harap Semion.
Menanggapi hal tersebut, General Manager (GM) PT. KSP Agro, Fahrul Razi Lubis mengatakan, dampak dari harga TBS bukan hanya di PT KSP Agro saja, tetapi menyeluruh bahkan nasional. Fahrur mengatakan, pada saat dirinya menghadiri rapat koordinasi seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat belum lama ini, itu memang mengalami hal yang sama terkait harga TBS.
"Kami mendengar aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat tapi kami tidak bisa memberikan keputusan terkait harga tersebut karena kami juga harus berkoordinasi dengan pihak manajemen," jelasnya.
"Jangan hanya kamilah pak, karena saat kita hadir pada rapat koordinasi seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat, variasi harga luar biasa juga. Posisi kita masih dibilang standarlah. Ada yang sampai dibawah Rp2.000. Jadi kalau kita di permasalahkan dengan harga yang tidak sesuai, saya kira perlu koordinasilah," ungkapnya.
"Pesaing atau kompetitor sebelah kita, masih Rp2.560, masih dibawah kami harganya," jelasnya lagi
Fahrur berharap seluruh perusahan perkebunan yang ada di Kabupaten Sekadau ini kumpul untuk bersama-sama berdiskusi terkait harga TBS.
"Untuk harga TBS saat ini di PT. KBP, Rp2.630 dan kami rasa harga tersebut masih standar," tutup Fahrur Razi Lubis
Sementara, Kepala Bidang perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Sekadau, Irfan Nurfatria mengatakan, momentum audensi tersebut merupakan kesempatan untuk PT. KSP Agro merangkul kembali petani mitra plasmanya.
"Kita mendorong PKS untuk berkoordinasi melakukan pertemuan dengan seluruh mitra plasmanya untuk membuat kesepakatan baru terkait harga yang telah ditetapkan oleh Disbun sesuai tahun tanam," pungkasnya. (as).