Ikut sebagai peserta apel Tim Manggala Agni Daops Sintang, Brigade Darkarhutla dan Pamhut UPT KPG Sintang Utara, Brigade Darkarhutla dan Pamhut UPT KPG Sintang Timur, Regu Pemadam Kebakaran PT. Finantara, Masyarakat Peduli Api Desa Ensaid Panjang, Masyarakat Peduli Api Desa Merpak, dan Masyarakat Peduli Api Desa Sungai Maram.
Usai pelaksanaan apel, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sintang Martin Nandung dan undangan lainnya meninjau peralatan pemadam kebakaran dan menyaksikan simulasi memadamkan api.
Kepala Satpol PP Kabupaten Sintang Martin Nandung dalam arahannya menyampaikan bahwa apel tersebut adalah dalam rangka menyamakan langkah, serta menyatukan tekad untuk saling bahu membahu dalam kesiap siagaan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kabupaten Sintang menghadapi musim kemarau tahun ini.
“Akibat kejadian kebakaran hutan dan lahan ini, mengakibatkan kerugian tidak sedikit seperti kerusakan lingkungan, merusak kesehatan dan mengganggu aktivitas perekonomian. Untuk itu mari kita menjaga lingkungan agar tetap sehat. Saya mengajak seluruh jajaran, instansi pemerintah, swasta dan segenap masyarakat, untuk lebih peduli pada lingkungan kita dengan tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. Di Kabupaten Sintang ini, ada juga lahan gambut, yang jika terbakar akan sangat sulit dipadamkan dan menimbulkan asap yang sangat pekat,” kata Martin Nandung.
Anita Kepala Unit KPH Sintang Utara menjelaskan bahwa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pontianak sudah menyampaikan prakiraan cuaca terkait musim kemarau tahun 2020 di Kalimantan Barat yang cenderung basah, yang berarti tahun ini diprakirakan kemaraunya tetap terjadi, namun curah hujannya diprakirakan masih cukup banyak.
“Menurut BMKG musim kemarau pada tahun 2020 tidak seperti tahun sebelumnya,
tapi kita harus tetap waspada, dan tindakan preventif harus dilakukan," jelas Anita. (hms)