Sintang, Kalbar (Senentang.id) - Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Benny Enos mengatakan bahwa kebaradaan Posko Penyekatan di Desa Sepulut yang beroperasi 24 jam sangat berdampak pada kasus impor corona dari luar atau kabupaten lain.
“Kami bersyukur
adanya operasional posko di Sepulut karena terbukti mampu menekan impor kasus
dari luar,” kata Benny Enos saat Rapat Koordinasi Satgas Covid-19 Kabupaten
Sintang Bidang Komunikasi Publik di Aula Balai Kemitraan Polres Sintang, Kamis (20/5/2021).
Ia kemudian
menyampaikan mengenai jumlah yang meninggal karena Covid-19 di Bumi Senentang
Sintang mencapai 69 orang. “Jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang terjangkit
virus corona mencapai 166 dan 1 orang diantaranya meninggal,” ungkapnya.
Dengan adanya
kasus tersebut, ia menegaskan pentingnya penyuluhan bergerak juga perlu
diperkuat soal protokol kesehatan. “Masyarakat juga ada yang tidak mau tahu,
namun Satgas harus terus bekerja memberikan penyuluhan kepada masyarakat,”
tegasnya.
Untuk mencegah
penularan corona, ia mengimbau masyarakat mewaspadai belanja online dari luar Sintang.
“Penyedia jasa antar barang juga harus menyemprot desinfektan barang yang masuk
ke Sintang,” saran Benny Enos
Wakil Ketua Satuan
Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang yang juga Kapolres Sintang AKBP
Ventie Bernard Musak menjelaskan bahwa melonjaknya kasus sudah menimbulkan
banyak masalah. Seperti menipisnya kit antigen, kekurangan ruang isolasi
khusus, kekurangan tenaga medis, dan terjadinya gesekan antara masyarakat yang
keluarganya meninggal karena Covid-19 dengan Satgas.
“Kasus meninggal
karena Covid-19 juga meningkat. Sehingga Satgas perlu mengubah strategi
komunikasi publik dan tidak hanya fokus pada penerapan protokol kesehatan saja.
Tetapi perlu dilakukan sosialisasi gejala orang terinfeksi Covid-19. Sehingga
masyarakat lebih cepat mendeteksi dan tidak datang ke rumah sakit saat kondisi
sudah kritis dan masih bisa ditolong. Sehingga kami ingin, kasus kematian
semakin menurun,” terang Ventie Bernard Musak.
Ia menambahkan,
penyebaran Covid-19 akan semakin tinggi dengan varian yang baru. Ada juga
masyarakat yang masih belum percaya akan adaya Covid-19 ini sehingga
sosialisasi harus dilakukan secara massif.