Nikodemus: Harapan Kami, Pemerintah Mencari Solusi Terhadap Harga Karet

Editor: Redaksi author photo

Anggota DPRD Sintang, Nikodemus
SINTANG - Tanaman karet sampai saat ini masih menjadi komoditas unggulan masyarakat Kabupaten Sintang setelah perkebunan kelapa sawit. Bahkan dari data yang ada 70 persen perekonomian masyarakat mengandalkan sektor ini.

Namun sayangnya harga komoditas karet di Kabupaten Sintang  masih belum stabil harganya. Harga rata-rata di tingkat petani hanya berkisar antara Rp 8 ribu hingga Rp10 ribu perkilo gram. Padahal sebelumnya harga komoditas karet ditingkat petani pernah mencapai Rp20 ribu perkilo gram.

Meski harga belum stabil tidak membuat petani karet di Kabupaten Sintang putus semangat. Petani terus berupaya memperluas perkebunan rakyat. Mereka berharap harga karet akan naik pada tahun-tahun mendatang.

Anggota DPRD Sintang Nikodemus berharap Pemerintah Kabupaten Sintang mencari solusi terhadap  harga karet ditingkat petani. Pasalnya jika komoditas unggulan masyarakat didaerah ini tidak stabil secara tidak langsung mempengaruhi perekonomian masyarakat.

“Harapan kami pemerintah mencari solusi terhadap  harga karet,” kata Niko.

Untuk itu, Legislator Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini berharap masyarakat tidak putus asa dalam memperluas perkebunan dengan harapan ditahun-tahun mendatang harga karet kembali mengalami kenaikan.

“Saya terus menyarankan kepada masyarakat untuk terus tanam karet. Mudah-mudahan harga kulat suatu saat nanti akan kembali naik seperti beberapa tahun dulu,” ujarnya.

Sebagai anggota DPRD yang mewakili Masyarakat, Ia mengaku akan terus berupaya untuk terus membantu memperluas perkebunan milik masyarakat. Upaya yang dilakukan yaitu melalui pokok-pokok pikiran dewan (Aspirasi).

"Saya juga meminta masyarakat untuk menanam bibit karet unggul. Pasalnya perbandingan karet unggul dengan karet lokal sangat jauh. Getah yang dihasilkan dari karet unggul lebih banyak dibanding karet lokal," tukasnya. (*)

Share:
Komentar

Berita Terkini