Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sintang H. Jarot Winarno, menyampaikan apresiasi terhadap Forkopimcam, para tenaga kesehatan serta aparat desa atas penurunan angka stanting di Kabupaten Sintang.
"Turun secara drastis tinggal 18,6 persen. Angka ini tidak terlepas dari kesadaran peningkatan gizi masyarakat, terutama para ibu-ibu hamil dalam menjaga gizi terhadap bayinya pada saat masih dalam kandungan dan menyusui bayinya hingga usia bayi 2 tahun, ini sangat membanggakan Kabupaten Sintang merupakan terbaik di Kalimantan Barat," ungkapnya.
Masalah infrastruktur jalan dan jembatan kata Jarot, masih menjadi perhatian pemerintah kabupaten Sintang seperti jembatan rangka baja Sungai Inggar di desa Tuguk Hilir yang menghubungkan desa Semampai pada tahun 2023 ini akan segera dilanjutkan pembangunannya, termasuk jembatan gantung juga akan segera dilakukan perbaikan sesuai kemampuan pemerintah, yang terkendala akibat pandemi Covid-19.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah, menyinggung saat ini Pemerintah Kabupaten Sintang juga memprioritaskan bidang pendidikan baik pembangunan secara fisik maupun non fisik terhadap Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menjadi kewenangan pemerintah daerah akan direalisasikan dalam beberapa bulan kedepan pada tahun 2023 ini.
Dalam kesempatan kunjugan kerja ini juga melakukan pemantauan secara langsung dilokasi jembatan rangka baja Sungai Inggar di desa Tuguk Hilir serta silaturahmi dengan masyarakat di desa Tuguk Kecamatan Kayan Hilir. (RILIS PROKOPIM)