Bupati Sintang Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung STIKARA

Editor: Admin author photo
Peletakkan batu pertama pembangunan gedung STIKARA Sintang 
SINTANG, senentang.id - Bupati Sintang, Jarot Winarno melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung ruang teori dan praktek bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kapuas Raya (STIKARA) Sintang, yang dilaksanakan dihalaman belakang STIKARA Kampus B, jalan dr. Wahidin Sudirohusodo, Baning Kota, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, pada Sabtu, (18/01/2020). 

Dalam sambutannya, Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan bahwa STIKARA ini masuk dalam visi dan misi Pemkab Sintang dan jelas kontribusinya bagi Pemkab Sintang. Pertama, STIKARA menyentuk visi dan misi Pemkab Sintang yakni Cerdas dan Sehat, mencerdaskan masyarakat Kabupaten Sintang dan menyehatkan masyarakat Sintang, dan kontribusi STIKARA jelas di Sintang. 

Kontribusi apa yang dilakukan oleh STIKARA, sambung Jarot, yakni turut serta dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Sintang. Ada beberapa hasil pembangunan yang cukup bagus, yakni kontribusi dari STIKARA dalam pengelolaan pendidikannya, lulusannya, mampu berkontribusi nyata dalam menurunkan angka stunting di Sintang. 

Bupati Sintang mengatakan, menurut data RISKESDA tahun 2013 angka stunting di Sintang sebesar 43 persen di tahun 2018 turun menjadi 33 persen turun 10 persen sehingga hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Sintang merupakan salah satu Kabupaten dari lima Kabupaten yang akan dipertimbangkan oleh Presiden RI untuk dikunjungi karena keberhasilannya menurunkan angka Stunting. 

"Dengan demikian, keberhasilan penurunan angka stunting tidak lepas dari kontribusi para lulusan STIKARA maupun pengelolaan pendidikan STIKARA itu sendiri," sambungnya. 

Kemudian kata Jarot, selain stunting, peranan para lulusan STIKARA tidak lepas dari turunnya angka kemiskinan dan meningkatnya kesejahteraan di Kabupaten Sintang. 

“kita ini bekerja untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, serta memajukan kesejahteraan umum, jadi pertama kalinya tahun lalu angka kemiskinan di Sintang mencapai 10,33 persen. Alhamdulillah sekarang tinggal 9,65 persen, dengan demikian turunnya angka kemiskinan dan meningkatnya kesejahteraan umum merupakan kontribusi nyata dari mahasiswa lulusan dan pengelola pendidikan di STIKARA, sehingga saya ucapkan terimakasih," ucapnya. 

Kemudian, Jarot menyampaikan masalah tantangan yang harus dihadapi kedepannya bagi para mahasiswa-mahasiswi STIKARA Sintang. Tantangan tersebut ialah karakter seseorang, bukan kapasitas maupun keterampilan yang dimiliki, pemerintah yang akan datang 5 tahun kedepan, fokusnya pada Sumber Daya Manusia. Menurutnya, inti dari SDM adalah karakter, sehingga lulus kuliah tidak menjamin siap untuk bekerja dan berkarya. 

"Maka dari itu dituntut mahasiswa untuk membentuk karakter yang disiplin sejak dini, jangan bangun siang, jangan telat ngantor atau telat masuk perkuliahan, disiplin waktu, itu yang paling penting," ujarnya. 

“Saya yakin, Yayasan 99 telah menyediakan infrastruktur ruang perkuliahan, ruang praktek, laboratorium, maka kualitas pendidikan akan mengikutinya, kita percaya Yayasan 99 dan seluruh civitas akademika menyiapkan lokal belajar ini bertujuan untuk menambah serta meningkatkan mutu dari proses belajar mengajar di STIKARA ini," tambah Jarot. 

"Hari ini kita laksanakan peletakan batu pertama pembangunan gedung STIKARA Sintang untuk ruang perkuliahan, tujuannya untuk mengoptimalkan lahan yang ada, mempermudah pelayanan, memberikan kenyamanan pembelajaran setiap mahasiswa," kata ketua STIKARA Sintang DR. Uray B Asnol. 

Asnol mengatakan, gedung tersebut akan dibangun dengan spesifikasi yang memadai diatas tanah seluas setengah hektar dan  akan dibangun 3 lantai diatas tanah seluas 500 meter persegi, dengan konsep green system, penataan ruangan yang terstruktur, mengurangi jumlah ruangan yang tidak terpakai atau mengefisienkan ruangan, model beton bertulang, ada ruang kelas, auditorium dengan kapasitas 1000 orang dan akan di gunakan sebagai aktivitas akademik sehari-hari di STIKARA. 

Pekerjaan pembangunan gedung ini lanjutnya, menelan biaya sekitar 4,6 Miliar rupiah. Pekerjaan ini kata Asnol, tidak di proyekkan melainkan dilakukan secara swakelola yang terstruktur menelan biaya sebesar 4,6 Miliar. 

"Untuk saat ini dana yang terkumpul dari dana pembangunan gedung dari setiap mahasiswa pada awal masuk perkuliahan sudah terkumpul 1,5 Miliar, ditambah bantuan dari Pemkab Sintang menjadi 1,6 Miliar, sehingga kekurangannya tinggal 2,9 Miliar," ujarnya. (hms)

Editor: Asmuni 
Share:
Komentar

Berita Terkini