Jarot Hadiri Natal Bersama PKB GMII Jemaat Firdaus

Editor: Admin author photo
Bupati Sintang, Jarot Winarno 
SINTANG, senentang.id - Persekutuan Kaum Bapak (PKB) Gereja Misi Injil Indonesia (GMII) Jemaat Firdaus Kebaung Sengkuang Hilir, Selasa (07/01/2020) menyelenggarakan perayaan Natal dengan Tema “Pria Yang Berpengaharapan” dihadiri Bupati Sintang Bupati Sintang, H. Jarot Winarno didampingi Ketua DPRD Sintang, Florensius Roni.

"Tema Natal tahun 2019 “Hidup Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang” ini menandakan rasa persatuan dan kesatuan kita masih ada," kata Bupati Sintang, H. Jarot Winarno. 

Indonesia kata dia, adalah negera berkepulauan dengan jumlah sebanyak 17.340 suku bangsa dan 740 lebih bahasa. Sangat luar biasa hingga saat ini masih bisa bersatu. 

“Kita ini walaupun kulit berbeda diantara suku bangsa, warna rambut juga beda, dengan berbagai suku dengan bahasa berbeda, agama berbeda-beda tetapi kita bagsa Indonenia masih bersatu sehingga Natal Tahun 2019 dengan Tema “Hidup Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang” terasa sejuk, aman dan damai. ini yang harus terus kita jaga,” pesan Jarot. 

Menurutnya, di daerah kabupaten sintang  angka kemiskinan berangsur turun, namun masih dengan jumlah yang cukup tinggi. Sehingga, pemerintah daerah terus melakukan upaya  melaksanakan program pengentasan kemiskinan. 

”Pada kesmepatan ini saya atas nama Pemerintah kabupaten Sintang dan masyrakat mengucapkan Selamat Hari Natal Tahun 2019 dan Selamat Tahun Baru 2020, mudah-mudahan Tahun ini Tuhan lebih memberkati kita bahagia dan sejahtera," ucap Jarot. 

Sementara itu, Camat Binjai Hulu, Kusnidar  mengatakan, kepedulian pemimpin di daerah ini terhadap keagamaan sangat tinggi sehingga dikaitkan dengan Tema “Bapak  Yang Berpengharapan” hari ini sangat tepat” karena bapak-bapak ini juga  merupakan Imam di rumah tangga, dan bapak - bapak sekalian adalah juga imam di desa, jadi maju mundurnya pemerintahan desa tidak hanya ada diperangkat desa namun kuncinya adalah bapak-bapak. 

“Saya juga sering mengingatkan masyarakat bahwa yang harus mengajak kegereja adalah harus bapak-bapak yang bawa umatnya kegereja itu sebgai Imam, bukan ibu-ibu dan di pemerintahanpun seperti itu. Tidak hanya yang beragama protestan, khatolik. Yang beragama Islam juga harus sholat,” kata   Kusnidar. (hms) 

Editor: Asmuni 
Share:
Komentar

Berita Terkini