Ini Alasan Kadisdikbud Sintang Belum Terapkan PTM

Editor: Admint stg author photo
Lindra Azmar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang


Sintang,Kalbar (Senentang.id) - Sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat ada yang sudah mulai menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM). Namun, untuk Kabupaten Sintang hal tersebut belum diberlakukan, karena masih dalam “Zona Oranye”. 

Ihwal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sintang, Lindra Azmar, Senin (1/3/2021). 

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang, Lindra Azmar, sekolah di Kabupaten Sintang belum menerapkan belajar tatap muka karena masih zona oranye Covid-19. 

“Kita belum menerapkan sekolah tatap muka. Kita masih menunggu Surat Edaran (SE) Gubernur untuk Kabupaten/kota. Lagipula, kita (Sintang-red) masih zona orange,” kata Lindra. 

Pada prinsipnya, kata Lindra, sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri, yang dibolehkan belajar tatap muka bila zona hijau dan kuning atau risiko rendah. Namun tetap wajib protokoler kesehatan. 

“Seperti yang saya bilang tadi, kita masih zona oranye. Jadi, belum bisa belajar tatap muka,” katanya lagi. 

Meski Kabupaten Sintang zona oranye Covid-19, Lindra tidak menampik bahwa ada sejumlah kecamatan maupun daerah pedalaman yang tidak memiliki kasus corona sama sekali. Sehingga belajar tatap muka di daerah itu mungkinkan dilakukan. 

“Ya, hal seperti ini sudah kami bicarakan dengan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat agar diatur secara khusus. Jadi kita menunggu saja dulu Surat Edaran Gubernur,” ucapnya. 

Saat ini, kegiatan belajar mengajar saat pendemi tetap berjalan seperti biasa. Ada yang dilakukan secara daring. Ada pula yang dilaksanakan dengan sistem luring, khususnya untuk daerah-daerah pedalaman yang tidak memiliki jaringan seluler maupun internet. 

“Daerah-daerah yang ndak ada sinyal belajarnya secara luring. Mereka belajar dari rumah dengan dibekali materi belajar ke siswa secara manual. Teknisnya ditentukan pihak sekolah atau guru,” pungkasnya.
Share:
Komentar

Berita Terkini