 |
| Seminar Pra-Munas XIV KAGAMA di Pontianak. (Foto:adpim) |
Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Pengurus Daerah KAGAMA Kalbar, Harisson merasa bangga dapat menyambut para alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) di acara tersebut. "Sebagai Penjabat Gubernur Kalimantan Barat sekaligus Ketua Pengurus Daerah KAGAMA Kalbar, saya merasa sangat terhormat dan bangga dapat menyambut Bapak/Ibu sekalian," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Harisson menyoroti dua tantangan besar yang dihadapi Kalimantan Barat, yakni pendidikan dan infrastruktur, khususnya di daerah pedalaman yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Menurutnya, pendidikan berkualitas dan akses teknologi informasi yang memadai adalah kunci untuk pembangunan di wilayah terpencil.
"Kita harus serius memperhatikan kualitas pendidikan di daerah terpencil. Kurangnya akses terhadap teknologi informasi, seperti internet, juga menjadi kendala besar dalam pengembangan daerah," tutur Harisson.
Seminar ini, dengan tema “KAGAMA Bakti untuk Ibu Pertiwi,” menjadi ajang diskusi bagi para alumni UGM dalam merumuskan solusi atas berbagai permasalahan nasional. Harisson berharap agar KAGAMA dapat berkontribusi dalam visi Indonesia Emas 2045, terutama dalam memperkuat sektor pendidikan bagi masyarakat di wilayah terpencil.
"Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, kita harus memberikan perhatian khusus pada sektor pendidikan, terutama bagaimana cara menjangkau masyarakat di daerah terpencil. Saya mengajak seluruh elemen KAGAMA untuk bersama-sama berkontribusi dalam pembangunan Kalimantan Barat demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Seminar Pra-Munas KAGAMA ini dihadiri oleh narasumber dan peserta dari berbagai daerah sebagai komitmen organisasi alumni UGM dalam mendukung pembangunan nasional. (adpim)
