Kemudahan Investasi Tekan Angka Kemiskinan dan Pengangguran di Sintang

Editor: Admint stg author photo

 


Sintang, Kalbar (Senentang.id) - Masalah kemiskinan memang bisa dibilang tak pernah lekang dimakan zaman. Di setiap daerah, entah itu di pelosok atau di kota besar, masyarakat yang hidup di bawah garis kesejahteraan selalu ada.

Kemiskinan juga cukup erat terkait dengan pengangguran. Umumnya, semakin tinggi angka pengangguran di daerah tersebut, biasanya tinggi pula angka kemiskinannya. Belum lagi juga semuanya terkait dengan tingkat kriminalitas. Ini karena kebutuhan yang selalu ada tapi tak diimbangi dengan keberdayaan untuk mencukupinya kadang membuat orang terdesak dan gelap mata, sehingga melakukan tindak kriminalitas.

Tentunya pemerintah tak tinggal diam menghadapi fakta ini. Banyak hal yang sudah dilakukan oleh pemerintah demi menggerus kemiskinan dan mengurangi pengangguran.

Olehkarenanya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Sintang, Kartiyus mengatakan ada langkah yang dapat diambil dalam menggerus kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Sintang. Salah satunya adalah penyediaan lapangan pekerjaan dan kemudahan dalam berinvestasi.

“Keduanya sangat dibutuhkan untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Sintang. Kemudian, pemerataan pembangunan infrastruktur dan industri padat karya serta kemudahan memperoleh modal kerja juga merupakan solusi alternatif untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran,” kata Kartiyus, Jumat (12/3/2021).

Setakat ini, ungkap Kartiyus, ada lima prioritas pembangunan di Kabupaten Sintang tahun anggaran 2022 mendatang yakni peningkatan pelayanan kesehatan, peningkatan infrastruktur, peningkatan sumber daya manusia, pemulihan ekonomi dan Sintang berkelanjutan.

“Kita sangat berharap lima program ini dapat menjadi solusi kita bersama dalam mengtasi berbagai persoalan di bidang infrastruktur jalan dan jembatan, pendidikan, kesehatan, peningkatan SDM serta perekonomian kita,” ungkapnya.

Selain itu, Kartiyus mengakui bahwa saat ini pemerintah belum mampu meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakatnya. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang bekerja di sektor pertanian. Namun, nilai tukar petani ternyata masih rendah.

“Contoh lainnya adalah masih tingginya pengeluaran rumah tangga untuk makanan dibanding non makanan yang mencerminkan masih rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sintang. Dan investasi sektor sekunder juga belum berkembang di Sintang, yang seharusnya menjadi alternatif investasi di Sintang. Koperasi masih banyak yang tidak aktif, dan masih rendahnya akses koperasi dan UMKM kepada modal,” pungkasnya. 

 

Share:
Komentar

Berita Terkini