Berang, Satgas Pastikan Pelanggar Prokes Ditindak Tegas!

Editor: Admint stg author photo

 


Sintang, Kalbar  (Senentang.id) – Sekretaris Satgas Covid-19 Sintang, Bernard Saragih mengatakan bahwa hanya dua persoalan sebagai penyebab terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di kabupaten ini.

Persoalan pertama adalah terjadi di rumah sakit. Kedua masalah di tengah masyarakat. “Persoalan di rumah sakit harus dibahas khusus. Sementara persoalan di tengah masyarakat ini, yang perlu kita bahas secara serius. Penerapan disiplin kurang, banyak payung hukum tetapi tidak ditegakan. Rekomendasi pernikahan yang mewajibkan pakai nasi kotak tetapi tidak dijalankan oleh yang punya acara dengan tetap menyediakan prasmanan,” kata Bernard Saragih, Rabu (14/4/2021).

Padahal, ungkap Bernard, di dalam Surat Edaran Bupati Sintang ada 5 jenis usaha yang wajib tutup selama ramadhan. Seperti karaoke, panti pijat, diskotik, dan SPA. Pasar juadah juga kita atur dan sama sama kita awasi.

“Melanggar, wajib ditindak,” tegasnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah menyampaikan bahwa perlu penerapan protokol kesehatan lebih ketat sesuai dengan Peraturan Bupati Sintang Nomor 60.

“Jadi, semua pelaku usaha seperti warkop dan cafe agar menerapkan prokes ketat dan membatasi jam operasional. Razia prokes lakukan terus menerus di tempat usaha. Penegakan Perbup bisa ditindak tegas,” kata Sekda.

Peranan tokoh agama dan pejabat publik dalam menerapkan protokol kesehatan, akan menjadi contoh baik bagi masyarakat.

“Acara syukuran dan pernikahan tidak boleh lagi menyediakan makanan dalam bentuk prasmanan, tetapi hanya boleh dalam bentuk nasi kotak. Waktunya juga kita batasi misalnya hanya 3 jam saja. ASN selama bulan suci ramadhan tidak boleh keluar kota, kalau tidak terlalu penting,” tuturnya.

Dandim 1205 Sintang Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan menyampaikan, setiap anggota satgas wajib menjalankan perannya sesuai tugas sehari-harinya.

“TNI dan Polri selalu melakukan tugas dalam menekan penyebaran covid-19. Kami juga bosan, tetapi kita bertekad untuk mengatasi masalah ini. Jangan sampai pandemi ini hanya menjadi urusan bidang kesehatan. Ini menjadi tanggungjawab kita semua. Ada 50 anggota saya yang menerima penataran untuk menjadi tracer covid-19. Kami siap membantu jika diperlukan dalam tracing pasien covid-19, bahkan pemakaman pasien meninggal karena covid-19,” terang Eko Bintara Saktiawan. 

 

Share:
Komentar

Berita Terkini