Prihatin dengan Lonjakan Kasus Covid-19 di Sintang

Editor: Admint stg author photo

 


Sintang, Kalbar (Senentang.id) - Camat Sintang, Siti Musrikah menyampaikan sangat prihatin atas tingginya angka konfirmasi positif Covid-19, khususya di wilayah yang dipimpinnya itu.

“Pergerakan covid-19 sangat luar biasa. Jangan sampai ada masuk virus varian baru di Sintang ini. Kami merasa kesulitan mencari APD untuk pemakaman pada hari libur. Masih untung ada relawan yang mau ikut menggali kubur meskipun tidak ada bantuan biaya. Kami setuju perlunya ada ketegasan. Kami melihat perlunya mengawasi orang masuk Sintang. Kalau perlu bangun pos jaga di Sungai Ukoi,” saran Camat Sintang, Selasa (13/4/2021).

Siti Musrikah meminta kepada Satgas Covid-19 bersikap tegas. “Warung kopi dan cafe harus dipaksa mengurangi jumlah kursi dan melanggar harus diberikan sanksi administrasi. Kami juga setuju jam operasional tempat usaha dibatasi. Tegakan perbup yang sudah ada. Terus lakukan razia,” pintanya.

Siti mengatakan saat ikut razia protokol kesehatan di lapangan, dia banyak melihat anak muda yang hanya membawa masker tetapi tidak dipakai.

“Saat kami razia, banyak anak sekolah di tempat hiburan dan warung kopi. Kami juga minta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ikut ke lapangan,” ucapnya.

Kapolsekta Sintang Kota, IPTU Sutikno menyampaikan saran agar hiburan malam ditetapkan pembatasan jam operasional. “Hasil razia kami di tempat hiburan malam. Prokes nol semua disana. Kecamatan di pedalaman nihil covid-19, karena tidak keramaian. Kami setuju pemberlakuan jam malam di seluruh tempat usaha, bukan hanya di warung kopi. Tidak cukup hanya menghimbau, karena hanya ditertawai masyarakat,” ungkapnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sintang, Florensius Kaha menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengirim surat yang ditujukan kepada seluruh perusahaan transportasi baik bis maupun taksi agar mematuhi protokol kesehatan.

“Kami juga akan mendata keluar masuknya bis dan taksi serta data penumpang. Kami sependapat untuk melakukan razia pada subuh saat bis tiba ke Sintang. Bis akan kita cek satu persatu,” katanya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sintang, Kurniawan menyampaikan bahwa kasus konfirmasi covid-19 itu tergantung kepatuhan.

“Semakin tinggi angka covid-19, maka kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan semakin rendah. Semakin tinggi kesadaran masyarakat, maka kasus covid-19 semakin turun. Saat ini kasus covid-19 tinggi, berarti kepatuhan masyarakat kita terhadap protokol kesehatan saat ini rendah. Dinas Kesehatan mendata bahwa faktor dominan penyebab orang terkonfirmasi covid-19 karena melakukan perjalanan. Kita perlu terus menerus melakukan sosialisasi yang diserta sanksi,” katanya.

“Komunikasi publik terus kita lakukan. Namun saya melihat ada faktor kejenuhan yang dialami masyarakat kita. Ujung dari kejenuhan ini, masyarakat menjadi tidak patuh menerapkan protokol kesehatan. Titik lemah kita, tidak menjaga agar titik jenuh ini berakhir dengan ketidakpatuhan masyarakat. Saya setuju, kita menerapkan sanksi dalam Perbup 60, perketat orang masuk dan keluar dan berani menerapkan sanksi serta penerapan jam malam,” pungkasnya. 

 

Share:
Komentar

Berita Terkini