Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah saat menghadiri Musrenbang Kecamatan Sintang. Foto:prokopim |
Musrenbang dibuka langsung oleh Wakil Bupati Sintang, Melkianus dan dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Florensius Ronny, serta anggota DPRD Sintang lainnya, unsur pimpinan OPD, Forkopimcam, Lurah dan kades se-Kecamatan Sintang.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah mengatakan, Musrenbang ini dilaksanakan untuk menampung usulan pembangunan dari masyarakat yang disebut dengan prinsip bottom up.
“Kades saya harap dalam menyusun perencanaan jangan banyak-banyak tetapi perlu ditetapkan mana yang skala prioritas saja. Upayakan perencanaan yang memang terkait langsun dengan pelayanan dan kebutuhan dasar masyarakat. Contohnya infrastruktur jalan dan jembatan, karena beberapa wilayah di Kecamatan Sintang ini berada di dataran rendah dan selalu terendam banjir,” harapnya.
“Prioritas lainnya bidang kesehatan dan pendidikan. Desa kita dorong menjadi desa yang maju dan mandiri ke depannya. Maka lakukan persiapan dan langkah yang bisa menuju kesana. Kades dan Lurah harus proaktif dan inovatif,” pinta Sekda Sintang.
“Kita ini masih sangat perlu pembangunan infrastrutkur, tetapi pemerintah pusat memberikan arahan, malah anggaran Dinas PU sedikit, dan anggaran untuk Dinas Pendidikan jauh lebih besar,” terang Sekda Sintang, Yosepha Hasnah.
Camat Sintang, Tatang Supriyatna menyampaikan bahwa Musrenbang ini merupakan salah satu tahapan dalam perencanaan pembangunan untuk tahun 2024.
“Musrenbang menunjukan bahwa proses perencanaan pembangunan memegang prinsip bottom up dan partisipatif. Tema Musrenbang kita adalah perencanaan yang lestari, ekonomi yang kuat dan stabil, daya saing manusia, meningkatnya kualitas infrastruktur dan tata kelola pemerintahan yang baik,” kata Tatang Supriatna.
“Covid-19 sudah mereda, namun dampaknya masih terasa dalam hal ekonomi yang mengarah pada tingginya inflasi dan resesi ekonomi. Musrenbang di 13 desa dan 16 kelurahan yang ada di Kecamatan Sintang sudah selesai dilaksanakan dengan baik. Hasilnya, usulan desa dan kelurahan masih berfokus pada pembangunan infrastruktur. Usulan prioritas desa dan kelurahan masih sebagian besar minta pembangunan infrastruktur,” bebernya.
“Saya memahami usulan itu, karena banyak infrastruktur yang terdampak banjir besar yang melanda Kecamatan Sintang beberapa waktu lalu. Penanganan banjir ke depannya, perlu ada proses mitigasi bencana banjir. Kecamatan Sintang inikan pusat Kabupaten Sintang, maka kebutuhan masyarakat Kecamatan Sintang juga kebutuhan daerah sehingga perlu intervensi dari banyak pihak seperti pemerintah pusat, pemerintah provinsi Kalimantan Barat dan Pemkab Sintang,” tambahnya.
“Apalagi dengan menguatnya rencana pembentukan Provinsi Kapuas Raya yang mana Sintang menjadi ibukotanya. Maka pembenahan infrastruktur di Kecamatan Sintang menjadi penting dilaksanakan. Sehingga kedepan Sintang siap menjadi ibukota Provinsi Kapuas Raya dengan infrastruktur yang baik. Kami siap bekerjasama dengan pihak legislatif, Pemprov Kalbar dan pemerintah pusat,” tutup Camat Sintang, Tatang Supriatna. (RILIS PROKOPIM)