Sintang, Kalbar (Senentang.id) - Pemerintah Kabupaten Sintang bersama DPRD Sintang akan melakukan recofusing atau pemotongan anggaran pembangunan dan kegiatan-kegiatan lainnya yang tertuang dalam batang tubuh APBD Sintang tahun 2021. Recofusing nantinya akan digunakan untuk penanganan Corona Virus Desease (Covid-19) tahun 2021.
Recofusing
terhadap APBD untuk penanganan Covid-19, sudah tahun kedua dilaksanakan oleh
pemerintah. Sebelumnya, recofusing serupa dilakukan pada APBD Sintang tahun
2020. Saat ini proses recofusing APBD Sintang tahun 2021 sedang berjalan dan
dibahas bersama-sama pemerintah dan DPRD Sintang.
Mengingat
banyaknya anggaran pembangunan dan kegiatan lain dialihkan untuk penanganan
Covid-19, Anggota DPRD Sintang Nekodimus mewanti-wanti agar dana hasil
refocusing APBD 2021 digunakan dengan tepat sasaran. Serta digunakan
sebaik-baiknya untuk kepentingan penanganan Covid-19 di Kabupaten Sintang.
“Anggaran
penananan Covid-19 jangan sampai disalahgunakan. Gunakan dengan tepat sasaran
untuk membantu masyarakat yang terpapar Covid-19 atau melakukan upaya
pencegahan serta memutus mata rantai penyebarannya,” harap Nekodimus, Kamis (22/4/2021).
Ia mengatakan,
anggaran penanganan Covid-19 untuk tahun ini sangat terbatas. Tidak seperti
pada tahhn 2020 lalu. Terbatasnya anggaran tersebut disebabkan oleh
transfer APBD 2021 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dikurangi oleh pemerintah
pusat.
“Dengan anggaran
yang semua terbatas, maka manfaatkan dengan benar. Anggaran terbatas karena
transfer dari pusat juga dibatasi. Dari APBD 2021 yang kita tetapkan kemarin
sudah dikurangi Rp 27 miliar. Belum lagi kita diminta refocusing terhadap
anggaran yang ada,” kata Nekodimus.
Politisi Partai
Golkar ini mengungkapkan bahwa kondisi tersebut tentu sangat berbeda dengan
tahun 2020. Dimana Pemkab Sintang punya anggaran cukup besar di Belanja Tidak
Terduga (BTT) yang disiapkan, awalnya Rp 114 miliar. Setelah perubahan ada masih
ada sekitar Rp 6 miliar.
Niko menilai
penanganan dan pengendalian corona di Sintang berhasil ditekan, kesadaran
masyarakat pun tinggi. Hal ini tidak terlepas dari dengan dana besar pada tahun
lalu.
“Karena kondisi
pada tahun 2021 anggarannya terbatas. Maka gunakan dana refocusing diarahkan ke
sasaran yang tepat, seperti pengadaan swab antigen, termasuk tempat isolasi
pasien, hingga biaya perawatan dan makan pasien,” sarannya.