TIM Pokja Penurunan AKB-AKI Sintang Gelar Rapat Pemantapan Program Kerja

Editor: Admin/gon author photo


SINTANG, senentang.id - Tim kelompok kerja penurunan angka kematian ibu (AKB) dan angka kematian ibu (AKI) Kabupaten Sintang khususnya sub bidang kemitraan dan pemberdayaan melaksanakan rapat untuk memantapkan program kerja di ruang rapat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang, Selasa 24 November 2020.


Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang, Herkulanus Roni yang juga koordinator sub bidang kemitraan dan pemberdayaan mengharapkan agar kader pembangunan manusia (KPM) yang ada di semua desa agar bekerja lebih giat lagi khususnya dalam mendata jumlah ibu hamil dan melahirkan di desanya. 


“Kita perlu mendorong dan mengaktifkan KPM yang ada karena mereka juga ada honornya dari pemerintahan desa. Dalam menurunkan AKI dan AKB, memang perlu sinergi. Jangan jalan sendiri sendiri diantara OPD yang ada. Kita perlu bersama-sama. Saya berharap ada kebijakan dan program yang tepat dan bisa dijalankan oleh pemerintah desa. Perlu juga ada panduan kerja bagi pemerintah desa untuk menurunkan AKI dan AKB ini” ungkap Herkulanus Roni


Setina, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sintang menyampaikan pihaknya melalui program keluarga harapan (PKH) akan membantu menurunkan AKI dan AKB. Desa bisa melibatkan tenaga pendamping PKH yang ada. Kepala desa harus mengajak dan memberdayakan tenaga pendamping PKH. Melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa bisa mengajak pemerintahan desa untuk memanfaatkan Tenaga Pendamping PKH. Syarat untuk mendapatkan bantuan PKH juga berkaitan dengan upaya menurunkan AKI dan AKB. Syaratnya seperti ada ibu hamil, bayi, ibu nifas, dan anak usia sekolah. Para penerima PKH juga wajib memeriksakan kesehatan bagi ibu hamil dan menyusui. 


"Jadi, sangat terkoneksi dengan upaya menurunkan AKI dan AKB. Yang diperlukan hanya kerjasama dan sinergisitas banyak pihak termasuk pemerintah desa, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan sebagainya” ujar Setina


Florida Ida, Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang menjelaskan  bahwa secara global dan nasional memang menurunkan AKI dan AKB menjadi perhatian. Kabupaten Sintang terpilih dari 200 kabupaten kota se Indonesia untuk menjadi lokasi khusus penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi tahun 2021. Dari 200 kabupaten kota tersebut, di Kalimantan Barat ada 8 kabupaten yang dipilih, salah satunya Kabupaten Sintang. 


“Mengapa Kabupaten Sintang terpilih, karena terjadi tren peningkatan angka kematian ibu dan bayi sejak 2017 hingga 2020. Tahun 2017 angka kematian ibu mencapai 11 kasus, 2018 terjadi 11 kasus, 2019 terjadi 15 kasus dan pada tahun 2020 sampai November 2020 sudah mencapai 16 kasus kematian ibu dan itu menjadi angka tertinggi se Kalbar. Pada tahun 2024 Indonesia menargetkan angka kematian ibu paling tidak 186 per 100 ribu kelahiran. Karena berdasarkan data yang ada, pada tahun 2015 , angka kematian ibu mencapai 305 per 100 ribu kelahiran. Itulah dasarnya mengapa Sintang menjadi lokasi khusus penurunan AKI dan AKB” jelas Florida Ida. (hms)

Share:
Komentar

Berita Terkini