Sintang Kalbar, Senentang.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia (BNPB RI), Letjen TNI Ganip Warsito, SE, MM memberikan arahan kepada Bupati Sintang dan jajaran Pemkab Sintang, Bupati Melawi, Bupati Sekadau dan Wakil Bupati Sanggau di Ruangan VIP Bandara Tebelian Sintang, Selasa (9/11/2021).
“Segala potensi yang ada di daerah harus dikerahkan untuk menanggulangi banjir. Kalau sudah tidak ada, baru pemerintah pusat melakukan intervensi. Dapur umum bergerak beserta alat masaknya, memang daerah tidak ada. Penanganan bencana harus dilakukan secara sinergi. Ada 18 klaster dalam penanganan bencana,” pesan Ganip Warsito
“Mulai November 2021 sampai Februari 2022 kita akan mengalami perubahan iklim yakni fenomena La Nina atau curah hujan yang tinggi. Masyarakat kita di sini memang banyak yang tinggal di bantaran sungai. Maka bencana banjir akan terus terulang kalau kita tidak mengambil langkah-langkah," tambahnya
Ganip Warsito mengatakan, sejak awal November 2021 di seluruh Indonesia sudah terjadi 32 kali banjir dalam seminggu diawal November 2021 saja, dengan jumlah korban jiwa 9 orang. BNPB sejak awal sudah mengingatkan BPBD untuk menyiapkan diri menghadapi bencana ini. Dengan melakukan mitigasi bencana untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam menangani banjir ini, semua harus bekerjasama. Lakukan tindakan mitigasi yang baik, satukan semua pihak dalam menghadapi bencana ini baik pra bencana, saat bencana dan pasca bencana.
“Saat bencana seperti ini, maka penyelamatan korban banjir sangat penting. Pemenuhan kebutuhan dasar mereka seperti makan dan minum. Saya melihat banjir di sini tidak akan mudah surut karena hujan terus menerus. Maka saya minta semua pihak bersatu dan bekerjasama termasuk media massa. Hujan diprediksi sampai Januari 2022,” ujarnya
Penanggulangan bencana yang harus melibatkan para pihak itu, ada 8 klaster manajemen bencana.
"Saya sudah memonitor banjir ini sejak awal terjadinya. Swasta atau dunia usaha juga harus dilibatkan, jangan hanya memanfaatkan alam dan lingkungan di daerah saja, namun ketika ada bencana seperti ini, tidak mau berbuat membantu. Justru mereka harus berkontribusi,” tegasnya
“Kami akan membantu pemerintah daerah di sini. Apa yang masih ada di kami, akan kita berikan untuk membantu kebutuhan pemerintah di sini. Ini tugas kita semuanya, sinergi dan kolaborasi menjadi kata kunci dalam penanganan banjir ini,” pungkasnya.**